Begini Proses Identifikasi Jenazah Korban Lion Air di RS Polri

Jumat 02 November 2018, 16:08 WIB

Vella Lanhud ( PJ )

Foto: dokter spesialis ahli forensik Niken Budi Setiawaty. 

Jakarta - RS Polri Kramat Jati sudah menerima 65 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. Pihak RS Polri menjelaskan proses identifikasi korban.

Kantong jenazah yang tiba tidak berisi utuh, tapi berupa bagian-bagian tubuh. Bagian-bagian tubuh itu dikeluarkan dari kantong dan dimasukkan dalam kotak pendingin. Satu bagian tubuh diberi label untuk menjalani proses identifikasi. 

Baca juga: Agen Togel Online Teraman & Terpercaya

Bagian tubuh itu langsung diproses oleh beberapa tim yang terdiri dari ahli-ahli forensik dalam bidang berbeda. Mereka melakukan identifikasi di atas meja autopsi di RS Polri. 

"Kita tim, ada forensik, ada fotografer, ada DNA, ada gigi forensik," ucap dokter spesialis ahli forensik Niken Budi Setiawaty kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jumat (2/11/2018).

Niken menunjukkan meja autopsi ke wartawan. Meja tersebut terbuat dari logam seukuran tubuh manusia, serta terdapat meteran, gunting, dan pisau. 

Di meja itu, dokter memeriksa satu bagian tubuh. Dokter mengecek apakah ada tanda-tanda di bagian tubuh yang bisa dikenali. 

"Seperti apakah ada tahi lalat. Tato, atau hal yang bisa dikenali," ucap Niken. 

Baca juga: Cara Daftar Togel Online Selain itu, karena menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI), proses identifikasi utama menggunakan sidik jari, rekam analisis kedokteran gigi forensik, dan analisis DNA. Tim langsung mengambil bagian untuk diperiksa ketiga hal tersebut.

"Kita nggak bongkar lagi, ambil lagi. Di situ terpadu karena memang di sana ada ahli-ahli nya. Kita kerja dulu, 'oh ini ada gigi, silakan.' Di situ ada quality control, oh, 'DNA sudah diambil belum,'" ucap Niken. 

Sampai hari ini tersebut terdapat 272 bagian tubuh. Bagian-bagian itu sangat minim sidik jari dan struktur gigi.

Foto: Peralatan identifikasi jenazah di RS Polri.

Sidik jari hanya ditemukan pada jenazah yang sudah teridentifikasi, Jannatun Cintya Dewi. Sisanya, Tim DVI lakukan tes DNA di Laboratorium Forensik Polri di Cipinang, Jakarta Timur. 

Hasil DNA dari bagian tubuh akan dicocokkan dengan DNA yang dibawa pihak keluarga, baik diambil dari orang tua maupun anak, maupun dari barang-barang korban yang diduga menempel DNA. Setelah dinyatakan cocok, jenazah bisa diambil oleh pihak keluarga.

"(Proses DNA) memerlukan waktu 4 hari laboratorium. Kalau hari ini saya terima sample seperti kantong jenazah kemarin, itu belum selesai," ucap Kepala Laboratorium Pusdokkes Polri, Putut Cahyo Widodo. 

Share: